My opinion : COVID-19

Tahun 2020 merupakan tahun yang fenomenal sekali. Yah meskipun CORONA Virus ditemukan di Wuhan China di Tahun 2019 namun virus ini mulai mendunia tahun 2020. Virus yang menyebabkan orang pneumonia misterius ini begitu hebat dan mampun mengobrak-abrik tatanan dunia.


Berkat virus ini :

* Semua tradisi dan kegiatan keagamaan apapun ditiadakan misalnya :

   - Ceng beng tidak ke makam

   - Nyepi tanpa ogoh-ogoh

   - Sholat jumat tidak ke masjid bersama-sama

   - dll

tapi dengan tidak melakukan tradisi dan kegiatan keagamaan ini Tuhan marah dan lalu lebih menghukum manusia? Bukankah dengan tidak melakukan kegiatan-kegiatan ini malah memutus persebaran COVID

* Orang yang doyan tidur menjadi penyelamat bangsa

* Anak sekolah ga harus ke sekolah

* Pekerja nggak harus ke kantor

* Ulang tahun yang biasanya pesta bersama teman nongkrong-nongkrong tidak boleh


Menurutku COVID ini menghilangkan kemelekatan terhadap kebiasaan yang selama ini kita lakukan, menghilangkan ketakutan-ketakutan yang selama ini ditakut-takuti oleh tradisi keagamaan (seperti kalau tidak melakukan ini Tuhan akan marah, arwah leluhur akan marah, kamu akan dikutuk, dll).


Bagaimana kalau COVID ini adalah cara Tuhan mengabulkan doa setiap makhluk? Misalnya aja

* Berapa banyak yang melakukan kegiatan keagamaan dan tradisi karena terpaksa atau takut dosa dan kutukan?

* Berapa banyak anak sekolah yang malas ke sekolah dan berharap lulus tanpa ujian?

* Berapa banyak orang yang menginginkan jalanan lebar bebas dari macet?

* Berapa banyak hewan yang mengharapkan manusia dikandangi sementara biar mereka bisa bebas berkeliaran tanpa takut diburu atau keinjak ban mobil atau .... lah?

* Berapa banyak orang yang males ke kantor?

* Berapa banyak anak-anak yang ingin orang tuanya di rumah untuk menemaninya?

* Berapa banyak lansia yang kangen waktu kebersamaan dengan anaknya yang sibuk sendiri di luar rumah?

* Berapa banyak orang yang menginginkan udara bersih di perkotaan? Lihatlah sekitar udara menjadi lebih cerah, jarak pandang lebih jauh dan data menunjukkan tingkat polusi menurun.

*Berapa banyak orang yang merasa jelek (hanya merasa jelek bukan jelek beneran) yang iri dengan orang yang dianggap lebih cantik/tampan yang ingin orang yang dirasa lebih cantik/tampan menutup wajah mereka? Sekarang semua orang pakai masker jadi tertutup semua


Satu hal lagi yang saya dapat dari COVID ini. Manusia sebagai citra Alam Semesta, Manusia bener-bener bentuk miniatur Alam Semesta. Misalnya saja darah sebagai pengganti air, tubuh pengganti tanah, makhluk hidup sebagai bakteri dan flora normal tubuh manusia. Kupikir Virus Corona ini hanya semacam antibodi alam semesta yang melindungi alam semesta dari kerusakan seperti kalau di tubuh manusia ada sel yang pembelahannya cepat (tubuh normal akan memproduksi lekosit untuk meringkusnya, namun kalau sudah kelewatan ya bakal tumbuh jadi kanker tapi normalnya sel kanker selalu ada tapi bakal diringkus oleh lekosit)




Comments

Popular posts from this blog

HO’OPONOPONO

Antologi Memilih Bertahan

MANGALA SUTTA, Sutra Tentang Berkah Utama (3)