Apakah Buddhisme Atheis?
Apakah Buddhisme Atheis?
~ Ven. Dr. Sri Dhammananda
Ateisme dikaitkan dengan doktrin materialistis yang tidak mengetahui apa pun yang lebih tinggi dari dunia ini.
Sang Buddha telah menolak pemujaan dan pelepasan, penolakan terhadap kewajiban moral dan sosial, dan penolakan terhadap kehidupan religius membuta. Dia sangat mengakui keberadaan nilai-nilai moral dan spiritual. Dia mengakui supremasi hukum moral. Hanya dalam satu pengertian Buddhisme dapat digambarkan sebagai ateistik, yaitu, sejauh ia menyangkal keberadaan Tuhan yang mahakuasa atau Tuhan yang abadi yang merupakan pencipta dan pengatur dunia.
Akan tetapi, kata 'ateisme' sering membawa sejumlah nuansa atau implikasi yang meremehkan yang sama sekali tidak dapat diterapkan pada Ajaran Buddha. Mereka yang menggunakan kata 'ateisme', sering mengaitkannya dengan doktrin materialistis yang tidak mengetahui apa pun yang lebih tinggi dari dunia indera ini dan sedikit kebahagiaan yang dapat diberikannya. Ajaran Buddha tidak menganjurkan hal semacam itu.
Tidak ada pembenaran untuk mencap umat Buddha sebagai ateis, nihilis, pagan, kafir, atau komunis hanya karena mereka tidak percaya pada sosok Pencipta. Konsep Buddhis tentang Tuhan berbeda dengan agama lain. Perbedaan keyakinan tidak membenarkan penyebutan nama dan kata-kata fitnah.
Ajaran Buddha setuju dengan agama lain bahwa kebahagiaan sejati dan abadi tidak dapat ditemukan di dunia material ini. Sang Buddha menambahkan bahwa kebahagiaan sejati dan abadi tidak dapat ditemukan di alam eksistensi yang lebih tinggi atau adiduniawi yang kepadanya diberikan nama surga atau alam dewa. Sementara nilai-nilai spiritual yang dianjurkan oleh Buddhisme berorientasi pada keadaan yang melampaui dunia dengan pencapaian Nibbana, nilai-nilai tersebut tidak memisahkan antara 'di luar' dan 'disini saat ini'. Mereka memiliki akar yang kuat di dunia itu sendiri, karena mereka bertujuan mencapai realisasi tertinggi dalam keberadaan saat ini.
Comments
Post a Comment