Manusia bertanggung jawab atas segalanya
Manusia bertanggung jawab atas segalanya
~ Ven. Dr. Sri Dhammananda
Ketika seseorang telah belajar bagaimana hidup sebagai manusia sejati tanpa mengganggu orang lain, dia bisa hidup dengan damai tanpa rasa takut di dalam hatinya.
Menurut Sang Buddha, manusia itu sendiri adalah pembuat takdirnya sendiri. Dia tidak dapat disalahkan atas nasibnya karena dia sendiri yang bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Dia membuat hidupnya sendiri menjadi lebih baik atau lebih buruk.
Sang Buddha berkata: Manusia menciptakan segalanya. Semua kesedihan, bahaya, dan kemalangan kita adalah ciptaan kita sendiri. Kita tidak berasal dari sumber lain selain ketidak sempurnaan hati dan pikiran kita sendiri. Kita adalah hasil dari perbuatan baik dan buruk kita yang dilakukan di masa lalu di bawah pengaruh keserakahan dan delusi. Dan karena kita sendirilah yang mewujudkannya, itu adalah kekuatan kita untuk mengatasi pengaruh buruk dan mengembangkan sifat baik.
Pikiran manusia, seperti hewan, adalah sesuatu yang diatur oleh naluri. Tapi tidak seperti pikiran hewan, pikiran manusia bisa dilatih untuk nilai-nilai yang lebih tinggi. Jika pikiran manusia tidak dibudayakan dengan baik, maka pikiran yang tidak berbudaya itu akan menimbulkan banyak masalah di dunia ini. Terkadang perilaku manusia lebih berbahaya dan lebih berbahaya daripada perilaku hewan. Hewan tidak memiliki masalah agama, tidak ada masalah bahasa, tidak ada masalah politik, tidak ada masalah sosial dan etika, tidak ada masalah warna kulit. Mereka berjuang hanya untuk makanan, tempat tinggal, dan seks.
Tapi umat manusia ada ribuan masalah yang diciptakan olehnya. Perilaku mereka sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan mampu memecahkan salah satu masalah ini tanpa menimbulkan masalah lebih lanjut. Manusia enggan mengakui kelemahannya. Sebagian besar tidak mau memikul tanggung jawabnya. Sikapnya selalu menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Jika kita menjadi lebih bertanggung jawab dalam tindakan kita, kita dapat mempertahankan kedamaian dan kebahagiaan.
Comments
Post a Comment