7

 7 lapisan diri

Lapisan pertama adalah lapisan fisik. Fisik merasakan rangsangan bisa dari pancaindra. Tujuan hidup hanya untuk mempertahankan kehidupan. Hanya mengandalkan sensasi fisik semata. Melihat apa yang dilihat tanpa adanya konsep. DIa bergerak karena kebutuhan fisik saja

Lapisan kedua bisa disebut kesadaran kalbu memahami aspek yang dibutuhkan untuk hidup bersama dan sudah ada emosi. Setelah ada rangsangan dari pancaindra menimbulkan emosi, emosi senang, sedih, marah, jijik. Mudah dihasut, mudah marah. 

Lapisan ketiga adalah lapisan jantung, jantung ini menggambarkan derap kehidupan. Orang mulai bisa memberi aspek kasih sayang, sudah tidak mudah mengancam, kemarahan sudah berkurang. Sudah bisa ngerem kemarahan. Sudah merasakan kalau diancam juga jantung dredeg, kalau marah juga jantungku berdebar. Mulai ngerem marah

Lapisan keempat adalah kesadaran titik tengah ini adalah kesadaran budhi yang menghubungkan 3 ke bawah dan 3 ke atas. Lapisan Bumi Budhi (badan tempat budhi) inilah lapisan rasional. Orang yang dinegara maju sudah ada di lapisan ini. Sudah benar-benar nggak suka mengancam orang, marah. Semua dibandingkan saat di sini. Prilaku yang benar

Lapisan kelima adalah lapisan tubuh halus. Disinilah lapisan yang melahirkan seniman, Agama lebih bersifat seni. Jadi agama menurunkan ajaran begini begitu itu karena jiwa seninya. Ini adalah berdasarkan intuisi. 

Lapisan keenam adalah lapisan tubuh kehidupan. Manusia sudah tidak membedakan dirinya dengan makhluk lain. Orangnya masih bisa dilihat wujud fisiknya

Lapisan ketujuh adalah lapisan rasa. Saat ini dia tidak dapat dipahami orang lain. Sudah bebas dari kepentingan, bebas dari dualitas. Sulit dikenali orang. Rasanya masih hidup. Sudah tidak butuh makanan dari materi. 

Comments

Popular posts from this blog

HO’OPONOPONO

Antologi Memilih Bertahan

MANGALA SUTTA, Sutra Tentang Berkah Utama (3)