My opinion : Melepaskan

 Kali ini aku ingin bahas tentang melepaskan. Sejak kecil saya diajarkan untuk meraih ini meraih itu tanpa diajari untuk melepaskan. Padahal melepaskan sama pentingnya dengan meraih.

Layaknya bernafas tidak bisa kita hanya inhale saja harus ada exhale begitu juga tidak bisa exhale saja tanpa inhale. Keinginan manusia untuk exhale bukan disebabkan oleh kadar oksigen yang berkurang namun karena kelebihan kadar oksigen. Hal ini sudah saya buktikan saat belajar freedive dengan oksimeter dan ada di buku berjudul Breath.

Oke balik lagi layaknya nafas exhale juga penting karena itu hidup itu perlu meraih dan melepas. Tanpa melepas kita tidak bisa meraih yang lebih. 

Memperluas zona nyaman. Sebelumnya untuk menyamakan persepsi menurut saya zona nyaman bukan zona yang kita inginkan dan enak saja ya. Zona nyaman adalah zona yang memungkinkan kita tidak berpikir sehingga kita sulit berkembang dalam zona ini. Kadang kita tidak suka di tempat kerja kita namun kita memilih bertahan di sana pada akhirnya kita tidak berpikir bagaimana mengembangkan perusahaan tersebut bagaimana menambah skill kita apa yang bisa kita pelajari lebih dalam dari sistem perusahaan tersebut. Kita merasa tidak nyaman dalam zona tersebut namun kita tidak berkembang juga ini juga termasuk zona nyaman ya.

Ok kembali lagi pada melepas untuk bisa terus berkembang kita sebaiknya melepaskan zona nyaman kita untuk masuk pada zona yang membuat kita lebih berkembang dan untuk keluar ini pasti asa rasa yang tidak enak juga kita perlu adaptasi juga.

Pelepasan juga sedari penciptaan kita di dunia ini. Untuk dapat menciptakan kita papa kita semua perlu melepaskan sperma dan mama kita perlu melepaskan indung telur yang pasa akhirnya mereka bersatu di rahim mama kita dan jadilah kita semua ini. Apa jadinya bila tidak ada pelepasan? Ya sel telur tidak akan bertemu sel sperma dan tidak ada kita

Apa jadinya bila kita tidak mau melepaskan kotoran dalam perut kita? Kita tidak akan bisa makan lagi kita akan sakit, perut sebah, dll.

Seorang pemanah hebat dia sudah punya tujuan kemana anak panahnya akan melayang dia sudah punya strategi dengan mengukur jarah dia berdiri dan tujuan itu, arah angin dll. Dia sudah melakukan action dengan mengambil busur dan anak panah bahkan sudah menarik tali busurnya. Namun anak panahnya tidak akan sampai pada tujuannya jika ia tidak mampu melepas anak panah tersebut

Dalam buku letting go karya David Hawkins disana tertulis bahwa untuk dapat ke level Power seseorang harus bisa melepas energi yang bersifat force.

Dunia ini tercipta oleh kecerdasan yang luar biasa yang menciptakan sistem menerima dan melepas secara otomatis.

Orang pelit cenderung memegang sulit melepas, sehingga dia cepat marah karena overload. memegang terlalu kuat

Orang sulit memaafkan karena sulit melepas perasaan terhadap rasa bersalah. Kemungkinan orang marah dan sulit memaafkan orang lain ada perasaan bersalah pada diri sendiri di masa lalu. Perasaan marah itu sudah ada sejak dulu hanya orang yang kita marahi itu hanya sebagai triger. Akhirnya kebanyakan orang untuk pelepasannya memilih menyakiti orang yang membuatnya marah. 

Oke Memaafkan bukan berarti melupakan ya. Tapi lebih ke menetralkan emosi dalam diri. menyimpan dendam itu akan menyakiti tubuh sendiri lho. Balas dendam seperti melempar kotoran ke orang lain berharap orang juga marah seperti dirinya juga menderita seperti dirinya. Orangnya belum tentu kena tapi tangan kita yang sudah kotor duluan. Orang yang dilempari juga belum tentu marah bisa saja kan kotorannya untuk pupuk. 

Namun ada kalanya juga lho kita harus menerima. Memang sebagian orang ada perasaan tidak enakan ketika harus menerima sebagian orang ada yang merasa tidak enakan bila harus melepas.

Lepaskan bila saatnya melepas dan terima bila saatnya menerima karena itulah ada kata yang disebut TERIMA KASIH.

Air yang mengalir jauh lebih bagus daripada air yang berkubang

Comments

Popular posts from this blog

HO’OPONOPONO

Antologi Memilih Bertahan

MANGALA SUTTA, Sutra Tentang Berkah Utama (3)