trauma

 Kata itu sebelum dimaknai, tidak bermakna makanya bayi tidak bisa berbicara karena dia belum memaknai apa-apa.

Trauma ini dasarnya adalah data, belief sistem, sekumpulan konsep, puzzle-puzzle kejadian yang akhirnya oleh otak dimaknai sebagai suatu kejadian yang menyakitkan, tidak enak. Trauma ini kecerdasan yang diciptakan tubuh, TUhan untuk sistem perlindungan dari rasa tidak enak yang pernah diterimanya dahulu. Jadi trauma ini bagus harusnya, untuk kita waspada agar situasi yang tidak enak itu tidak terjadi lagi. Fungsinya bagus. Tapi dimaknai negatif karena efek dari trauma itu negatif, membuat orang tidak berani mencoba lagi. Misalnya orang trauma naik motor, traumanya bertujuan positif tapi efeknya kan dia tidak bisa kemana-mana. Efek hormon (cortisol) yang keluarpun juga membuat organ rusak stress bila hormon itu kebanyakan seperti kerja jantung lebih cepat, tekanan darah naik. Makanya trauma sering dibilang negatif. Semua sistem yang Tuhan ciptakan itu sebenarnya netral dan mempunyai efek positif dan negatifnya. 

Karena untuk melindungi diri inilah alasan amigdala diciptakan. Agar kejadian menyakitkan itu tidak terulang lagi

Problematika kita, trauma kita karena kita mengalami perasaan tidak enak di masa lalu, kecemasan itu karena ketakutan kita pada kejadian masa lalu yang akan terjadi di masa depan. Coba bila dibalik, kita memikirkan kesuksesan, kebahagiaan di masa lalu, lalu proyeksikan kebahagiaan, dan kesuksesan itu di masa depan. Saat trauma ini mendalam akan menjadi phobia. Ketakutan yang luar biasa hingga hanya membayangkan saja sudah menyiksa dan menunjukkan reaksi stress seperti jantung berdetak, mau pingsan dll

Comments

Popular posts from this blog

HO’OPONOPONO

Antologi Memilih Bertahan

MANGALA SUTTA, Sutra Tentang Berkah Utama (3)