Bisakah Penyebab Pertama Diketahui?

Bisakah Penyebab Pertama Diketahui?

 ~ Ven. Dr. Sri Dhammananda


Agak sulit bagi kita untuk memahami bagaimana dunia muncul tanpa sebab pertama. Tetapi jauh lebih sulit untuk memahami bagaimana sebab pertama itu muncul pada awalnya.


Menurut Sang Buddha, adalah tidak terbayangkan untuk menemukan sebab pertama kehidupan atau yang lainnya.  Karena dalam pengalaman umum, sebab menjadi akibat dan akibat menjadi sebab. Dalam lingkaran sebab dan akibat, sebab pertama tidak dapat dipahami.  Sehubungan dengan asal usul kehidupan, Sang Buddha menyatakan, 'Tanpa akhir yang dapat diketahui adalah pengembaraan yang berulang-ulang dalam Samsara (siklus kelahiran dan kematian). Makhluk-makhluk terhalang oleh ketidak tahuan dan terbelenggu oleh nafsu keinginan. Permulaan pertama dari makhluk-makhluk ini tidak dapat dilihat.

 

Uap-kehidupan ini mengalir tanpa batas, selama ia diberi makan oleh air berlumpur ketidaktahuan dan nafsu keinginan.  Ketika keduanya terputus, hanya pada saat itulah uap kehidupan berhenti mengalir, hanya pada saat itulah kelahiran kembali berakhir.

 

Sulit untuk memahami akhir ruang. Sulit untuk memahami durasi abadi dari apa yang kita sebut waktu. Tetapi lebih sulit bagi kita untuk memahami bagaimana dunia ini muncul dengan sebab pertama.  Dan lebih sulit untuk memahami bagaimana sebab pertama itu muncul pada awalnya. Karena jika penyebab pertama dapat ada meskipun tidak diciptakan, tidak ada alasan mengapa fenomena alam semesta lainnya tidak harus ada tanpa diciptakan.

 

Mengenai pertanyaan bagaimana semua makhluk muncul tanpa sebab pertama, adalah tidak ada jawabannya (bagi Buddhisme) karena pertanyaan itu sendiri hanyalah produk dari pemahaman manusia yang terbatas. Jika kita dapat memahami sifat waktu dan relativitas, kita harus melihat bahwa permulaan mungkin tidak ada. Hanya dapat ditunjukkan bahwa semua jawaban yang biasa untuk pertanyaan itu pada dasarnya meragukan. Jika diasumsikan bahwa untuk ada sesuatu, ia harus memiliki pencipta yang ada sebelumnya, maka secara logis pencipta itu sendiri harus memiliki pencipta, dan seterusnya hingga tak terbatas. Di sisi lain, jika pencipta bisa ada tanpa sebab sebelumnya dalam bentuk pencipta lain, seluruh argumen jatuh ke tanah.

 

Jadi agama Buddha tidak terlalu memperhatikan teori dan kepercayaan tentang asal usul dunia. Apakah dunia diciptakan oleh Yang Msha Kuasa atau muncul dengan sendirinya tidak banyak bedanya bagi umat Buddha. Apakah dunia ini terbatas atau tidak terbatas juga membuat sedikit perbedaan bagi umat Buddha. Alih-alih mengikuti garis spekulasi teoretis ini, Sang Buddha menasihati orang-orang untuk bekerja keras untuk menemukan keselamatan mereka sendiri. 

Comments

Popular posts from this blog

HO’OPONOPONO

Antologi Memilih Bertahan

MANGALA SUTTA, Sutra Tentang Berkah Utama (3)