Keyakinan yang menghambat
Keyakinan kita sebagai orang dewasa ini umumnya kita dapatkan saat kita masih anak-anak kurang dari 7 tahun, kita kurang mendapat perasaan Safety (perasaan aman), Self Autonomy (perasaan dapat mengatur dirinya sendiri) & acceptance (perasaan ingin diterima, dicintai, dihargai, diakui, dipahami, disetujui). Kita berjuan untuk mendapat kebutuhan ini sejak masih kecil. Reaksi kita dalam perjuangan mendapatkan kebutuhan ini adalah sikap untuk mempertahankan diri (self defense) untuk kelemahannya itu. Ini terjadi karena perlakuan orang tua tertent menghasilkan reaksi tertentu pada anak, perlakuan yang sama akan menghasilkan reaksi yang sama bila diulang terus akan jadi kebiasaan dan membentuk pola tertentu pada anak dan mempengaruhi cara berpikir, berucap dan bertindak anak ini sampai akhirnya mempengaruhi nasib anak ini
Self defense yang biasa dilakukan adalah :
- Menyerah - akibatnya menghasilkan seorang anak yang tumbuh dewasa dengan sikap pasif dan menurut membabi buta
- Mengingkari / melarikan diri - akibatnya menghasilkan seorang anak yang tumbuh dewasa dengan sikap mudah putus asa jika menghadapi tantangan, tak bisa melihat kekurangan diri, suka meremehkan orang lain, dah pokoknya orang lain nggak ada yang bener, kecanduan (narkoba, rokok, game, gadget, kerja, sex, pokoknya sesuatu yang diulang dan tak bisa dihentikan).
- Menyerang balik - menghasilkan seorang anak yang tumbuh dewasa dengan sikap suka menyerang, pemarah, tak suka dikritik, suka menjelekkan orang lain dengan sikap agresifnya
Keyakinan "Jika saya tak membuat orang lain merasa senang maka kemungkinan mereka akan menolak, mengabaikan ataupun mengkritik saya" Keyakinan ini mencerminkan kurangnya ACCEPTANCE, haus cinta, persetujuan atau pengakuan dari orang sekitar. Gejalanya :
- Haus akan penghargaan
- Adanya perasaan iri yang digunakan sebagai pemicu motivasi
- Takut menyalahkan atau mengkritik
- Selalu melakukan "lebih" dan "berusaha sempurna" demi menghindari kritikan dan kesalahan
- Takut / susah mengatakn "tidak"
- selalu menginginkan kedamaian dan keharmonisan dalam setiap waktu
- takut akan apa yang dipikirkan orang lain
- Selalu patuh tanpa bertanya lebih lanjut
- selalu mencoba bersikap manis
- Sangat takut berbuat salah
- Sangat takut akan kegagalan
- Kehausan menjaga citra diri dan penampilan agar selalu tampak baik
- Merasa sangat perlu dan selalu mencoba membangun kredibilitas
- Selalu tak puas dengan apa yang telah dilakukan
- Memandang setiap bentuk relasi sebagai sebuah kompetisi
- keinginan untuk menguasai setiap orang atau setiap situasi
- selalu tergantung bahkan walau hal itu menyakitkan
- Selalu berusaha mengerjakan segala sesuatu dengan sangat cepat
- Sangat konsisten sehingga kadang menjadi kaku dan tidak fleksibe
- terkadang berbuat "curang" demi tercapainya sesuatu yang diinginkan
- Perasaan tak bisa berubah "Saya ini ya seperti ini"
- Suka bertakhayul atau melekat pada takhayul
- Percaya bahwa tak ada gunanya mencoba pada sesuatu yang baru atau berbeda
- Kurang flexibel
- Takut menghadapi masa depan
- Takut perubahan
- Percaya bahwa nasib tak bisa dirubah dan nasib akan selalu menang
- Sangat melekat pada takhayul
- Takut ketidakpastian
- Saya rasa saya terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi, atau terlalu ....
- Tidak suka mennyukai diri sendiri terlalu banyak mengkritik terhadap diri sendiri
- Perasaan kekurangan pada dirinya
- Saya tidak secantik ...., segagah ......, setampan ......, sebaik ......, selembut .....
- Menilai diri sendiri memiliki kapasitas yang kurang memadai di aspek tertentu biasanya di aspek fisik
- Perasaan tak berdaya
- Perasaan tak bisa mengontrol segala sesuatu di sekitar
- Perasaan rendah diri
- Ketakutan menerima tanggung jawab besar dengan selalu berusaha menghindarinya
- Perasaan malu dan takut disalahkan atau dipermalukan
- Seringkali gagal memenuhi janji
- Membesarkan suatu situasi di luar proporsi
- Banyak mengalami kekhawatiran atau kecemasan tak beralasan
- Tak bersedia mengambil resiko, selalu mau main aman
- Merasa sangat tergantung atau melekat pada orang lain
- Selalu menurut atau mengalah dengna menetapkan syarat sesuai keinginan
- Selalu memandang rendah pendapat orang lain
- Merasa tak mampu mengontrol diri sendiri
- Tidak menyadari emosi diri sendiri atau orang lain yang sedang bergejolan
- Memegang pandangan "jangan menggoyang perahu yang tenang"
- Berusaha keras menahan emosi agar tidak melukai orang lain
- Berusaha menyembunykan apa yang dirasakan
- Merasa tak nyaman mendengar bentakan / kemarahan yang ditujukan pada orang lain
- Tetap bersekolah untuk menutupi perasaan kurang cakap
- Merasa tertekan untuk tampil
- Memiliki ekspektasi terlalu tinggi dan tidak realistis terhadap orang lain
- Memiliki dorongan untuk berusaha terlihat unggul di antara saudara
- Hanya berkumpul dengan teman yang dipandang suksesnya selevel dan memandang rendah orang yang kurang sukse
- Berbicara banyak tentang apa yang diketahuinya kepada orang lain agar kelemahannya tertutupi
- Merasa memiliki kekuatan atau pengendalian saat memiliki uang banyak
- Tinggal di rumah sangat besar yang melebihi kebutuhan untuk pembuktian
- Mengendarai mobil mewah dengan dasar sebagai simbol kesuksesan
- Memakai barang "bermerek" sebagai simbol pengakuan
- Makan di restoran mahal dengan dasar perasaan bahwa tak semua orang bisa seperti dia dan ingin dipandang berbeda dari orang lain
- Merasa bahwa seseorang harus memiliki yang termewah dan terbaik dengan dasar perasaan ingin dipandang berbeda dari orang lain agar mendapatkan perlakuan yang lebih dari orang lain.
Comments
Post a Comment